Selamat datang Para Pecinta Rasulullah Saw

Cintailah ahlul baitku karena kecintaan kalian padaku...semoga kita semua dikumpulkan bersama Rasulullah SAW dan ahlul baitnya kelak di surga Allah SWT, amin

Kamis, 04 September 2008

tanya Jihad

Assalaamu'alaikum bib,

Ane mo nanya tentang hadis yg menyatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu itu lebih besar dari pada jihad perang. Kalo ane gak salah hadist ini keluar ketika Rasulullah kembali dari perang Badar. Kata temen ane hadis itu daif ya bib, dan ada juga temen ane yg menyatakan bahwa hadis itu palsu. Dan katanya juga bahwa jihad yang paling utama itu, ya, dengan mengangkat senjata (dengan segala ketentuannya). Bagaimanakah yang demikian bib, & mohon juga dijelaskan bib bagaimana jihad sebenarnya dalam islam?

Jazakumullah khair bib, semoga antum lekas diberi kesembuhan oleh Allah SWT.
Wassalaamu'alaikum w.w.

Jawaban

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Mohon maaf atas keterlambatan jawaban saya, kesibukan hari hari menjelang Arafat dan Idul Adha sempat banyak menguras waktu saya, dan ditambah kondisi saya yg memang terganggu dan sempat opname dalam beberapa hari yl.

hadits yg anda sebut itu memang hadits dhaif, namun bukan hadits palsu, sangat berbahaya ketika orang dg lancangnya mengatakan hadits dhoif adalah hadits palsu, karena Hadist Dhoif dan hadits shahih itu sama saja, kesemuanya adalah Hadits Rasul saw yg barangsiapa yg mengingkarinya maka ia Kufr,

namun dalam pengangkatannya sebagai dalil pemecahan hukum dan masalah, memang harus dipilih yg shahih, namun sesekali tidak menafikan hadits dhaif sebagai hadits yg tak berguna, karena para muhadditsin telah mengklasifikasikan hadits palsu dalam kelompok yg lain,

Hadits Dhaif adalah hadits yg benar dari ucapan Rasul saw, namun lemah untuk dipakai hujjah dikarenakan kelemahan hukum sanad atau matannya.

Merupakan pemahaman yg buta, bila sekelompok dari kita mengatakan bahwa Jihad dalam peperangan lebih mulia daripada jihad dengan hawa nafsu, sebab seluruh kehidupan kita siang dan malam adalah berperang melawan hawa nafsu, bahkan Jihad dalam peperangan pun harus dengan melawan hawa nafsu, apakah mereka menginginkan jihad dalam peperangan itu tidak melawan hawa nafsu?, jadi mengikuti hawa nafsu?,

Mengikuti hawa nafsu mengangkat pedang dan membunuh kesana kemari.. itukah makna jihad dalam benak mereka?, Nauzubillah dari pemahaman jihad seperti ini.

Jihad adalah memerangi kebatilan dengan sabar, tidak membunuh anak anak dan wanita, tidak memukul wajah dg tangan apalagi dg senjata, tidak membunuh bila lawan telah menyerah, tidak menyiksa dan masih banyak lagi aturan aturan jihad melawan hawa nafsu justru ditengah peperangan..,

lalu bagaimana sekelompok dari mereka mengatakan bahwa Jihad peperangan lebih mulia daripada Jihad melawan hawa nafsu, sedangkan mulai Syahadat hingga wafat, kita semua berjihad melawan hawa nafsu,

shalat tepat waktu adalah Jihad melawan hawa nafsu, berbuat baik pd orang tua pun demikian, dan itu jauh lebih mulia dari Jihad dalam peperangan..


Sebagaimana Hadits riwayat Abdullah bin Mas?ud yg bertanya pd Rasul saw, : amal apakah yg paling afdhal?, beliau menjawab : ?Shalat tepat waktu?, lalu Ibn Mas?ud bertanya lagi, lalu apa Ya Rasulullah (saw)?, beliau saw menjawab : ?Berbakti pd kedua orang tua?, lalu Ibn Mas?ud bertanya lagi, lalu apa Ya Rasulullah ?, beliau saw menjawab : ?Jihad di jalan Allah?. (HR Muslim no.85), demikian pula hadits dg makna yg sama dalam (Shahih Bukhari no.503)
dan demikian pula hadits dg makna yg sama dalam (Shahih Bukhari no 2630)

hadits inipun didukung dg Hadits lainnya sebagaimana diriwayatkan ketika seorang lelaki hijrah meninggalkan kesyirikan menuju Jihad di jalan Allah, dan Rasul saw bertanya kepadanya, apakah telah diizinkan oleh ayah ibunya untuk berjihad?, dan lelaki itu menjawab : ?tidak?, maka Rasul saw bersabda : ?Kembalilah, mohon izin pd mereka, bila mereka izinkan maka berjihadlah, bila tidak maka berbaktilah kepada keduanya? HR Muslim no.1035).,

riwayat Abdullah bin Umar ray g berkata : ?datanglah seorang lelaki kpd Rasul saw dan memohon izin untuk berjihad, maka berkatalah Rasul saw : ?apakah ayah ibumu masih hidup??, ia menjawab : ya. Maka Rasul saw bersabda : ?maka berjihadlah dengan berbakti pd mereka (Shahih Bukhari no.2842)

Rasul saw didatangi seorang lelaki yg mengatakan bhw Istrinya akan ibadah haji tanpa muhrimnya, sedangkan ia telah mencatat dirinya untuk ikut Jihad, maka Rasul saw memerintahkan agar lelaki itu meninggalkan Jihad dan mengantar Istrinya beribadah Haji (Shahih Bukhari no.2844)

dan masih banyak lagi hadits2 shahih yg mendukung pemahaman bahwa melawan hawa nafsu jauh lebih mulia dari sekedar peperangan dengan senjata, yg justru peperangan (jihad) itu adalah sebagian daripada memerangi hawa nafsu.

Wallahu a'lam

www.majelisrasulullah.org

5 komentar:

Anonim mengatakan...

mas smuanya!!hadist itu bkn dho'if tapi palsu,yang mengucapkan bkn rosulullah tp ibrahim bin ablah,justru hawa nafsu itu bisa di perangi ketika ente di medan tempur,karna di medan tempur yang di bayang2i adalah MATI,ente jangan so' tau klo belum pernah bgrangkat jihad,sekali kali coba ke afghan!!tapi jangan lari kayak banci y!!!

Anonim mengatakan...

emangnya hadist yang shohih tentang perang di medan tempur ga ada apa!!!perang ahzab sapa yang mulai???


Abu Nua'aim menceritakan kepada kami, Sufyan bercerita kepada kami dari Abu Ishaq dari Sulaiman bin Shurd, ia berkata: “Bersabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, 'Pada perang Ahzab kitalah yang memerangi mereka, bukan mereka yang memerangi kita.'” HR. Al-Bukhari, no 4109, bab ghazwah Khandaq.

klo mau tau banyak lagi buka brain-news.blogspot.com

cinta rosulullah kok ga pernah perang angkat senjata,klo dulu rosulullah ga perang,ente ga islam sekarang ini,karna kita berhenti perang,lihat skrg islam gampang di hancurkan,klo dulu islam menyebar,skarang????

Anonim mengatakan...

rosulullah perang berapa kali?ente pernah perang berapa kali?bener ga ente pecinta rosullah?ikutin tuh jejak junjungan kita!bengong doank!!!

eskage mengatakan...

Komentar ketiga Anonim sangat dangkal dan dipenuhi hawa nafsu. Kalau saja hadist tersebut palsu, anda juga tetap gagal memerangi hawa nafsu. Karena komennya ketiga anonim dipenuhi hawa nafsu.

Mungkin ini pentingnya bahwa hawa nafsu lebih utama untuk ditaklukkan. Karena sepanjang hayat kita dirusuhi oleh yang namanya hawa nafsu.

Islam lemah lembut, hanya bisa menjadi lemah lembut kalau umatnya mampu menaklukkan hawa nafsu.

Tolong buang jauh-jauh image yang seolah-olah islam ditegakkan dengan pedang. Saudaraku anonim, Islam ditegakkan dengan lemah lembut. Hanya bisa terjadi kalau umat mampu menaklukkan hawa nafsu.

almuhibbin mengatakan...

ini semua tulisan tanya jawab adalah pertanyaan dari murid kepada guru kami..habib mundzir bila anda kurang puas silahkan tanya dalam web www.majelisrasulullah.org

Saya yakin dengan guru saya karena beliau bisa menyebutkan nasab beliau dan guru beliau hingga bersambung pada Rasulullah...terima kasih karena anda anonim telah menulis hal2 yang membuktikan bahwa hawa nafsu itu jihad yang terbesar...karena semua komen anda berisi hawa nafsu yang menngebu...lalu apa dasar anda mengatakan hadits itu palsu...apakah anda bisa sebutkan sebab dari kepalsuan itu ataukah anda hanya membaca buku dan membaca nama ibrahim bin ablah???siapa orang itu...lalu kenapa dia berkata palsu atau bagaimana dia sampai memalsukannya?