assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
puji serta syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang sampai saat ini kita masih di beri nikmat yg sangat banyak dan tak terhitung solawat serta salam selalu tercurah limpahke pada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sehabat mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat dari Nabi Muhammad.
Habib Munzir yang saya muliakan dan saya cintai serta hormati.Mudah-mudahan Habib sekeluarga selalu di beri ke sehatan serta panjang umur dan bertambah ilmunya yang banyak dan bermanfaat untuk umat islam.Amin
Habib Muzir yang saya cintai,saya ada beberapa pertanyaan :
1. Teman saya berkata pada saya bahwa Nabi Muhammad pernah setelah Wudhu lalu mencium istrinya ke mudian baru Sholat.Menurut teman saya itu merupakan Hadis Nabi.Apakah benar dan apakah yang di lakukan Nabi tidak membatalkan Wudhunya , klw memang ada hadits nya itu shaih atau do'if ?
2.bib ada nisa yg tanya ke ane pertanyaan nya kaya gini ? apakah suami kiat berhak mengetahui pengahasilan kita dan apakah suami berhak ikut campur dalam pengeluaran uang itu ?
3. Habib saya sebenarnya ingin sekali dapat hadir dalam pengajian yg habib pimpin tapi sampai saat ini saya belum dapat hadir di karenakan di daerah saya juga ada pengajian yg d i pimpin oleh Habib ALi zaenal Abidin Al-Kaff Condet.do'akan saya ya bib agar saya dapat hadir dalam majlis yg habib pimpin.
untuk jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih dan saya mohon maaf kalo kata-kata saya banyak yg salah dan mudah mudahan ilmu yang habib berikan dapat bermanfaat bagi saya dan keluarga saya.Amin.
4 . bib ada nisa yg tanya ke sayah , apakah sama hak mertua nya dengan hak ibunya ?
5 . bib klw istri kita bekerja dia memberikan sebagian penghasilannya kepada orang tuanya tanpa izin dari suaminya apakah perbutan itu di benarkan dlm agama dan apakah istri tsb tidak berdosa tanpa izin suaminya
Jawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan Rahmat dan kasih sayang Nya semoga selalu mewarnai hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. mengenai hal itu adalah pada madzhab Imam Hambali, haditsnya dhoif, Namun Imam Ahmad bin hannbal tetap memakainya sebagai hujjah, dan Imam syafii tetap berpendapat bahwa persentuhan pria dan wanita yg bukan muhrim batal wudhu.
2. Selama wanita itu bekerja sendiri tanpa bantuan suaminya, maka boleh ia memberitahunya dan boleh juga tidak, dan suami tidak berhak atas uang itu bila uang itu murni hasil kerja istri.
3. Salam hormat untuk Hb Ali Alkaff.
4 . hak mertua tentunya berbeda dengan hak orang tua kandung, walaupun mereka di manzilah orang tua, namun hak dan kewajiban kita pada mereka tentunya berbeda.
5 . selama ia bekerja sendiri dan uang itu adalah uangnya maka suami tak berhak untuk melarangnya, namun tentunya secara adab selayaknya istri tak berbuat demikian.
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a’lam
Tanya
munzir tulis:
4 . hak mertua tentunya berbeda dengan hak orang tua kandung, walaupun mereka di manzilah orang tua, namun hak dan kewajiban kita pada mereka tentunya berbeda.
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Alhamdilillah Hilladzi Hadana Lihaza....
Ya Habib, mengenai jawaban Habib diatas, ini kan pertanyaan dari pihak istri...jadi siapa yang lebih berhak / lebih banyak hak nya antara mertu atau ibu kandung si istri....
Tapi kalau pertanyaan nya dari sang suami....siapakah yang lebih berhak, apakah metua atau orang tua si suami......mohon penjelasan nya Ya Habib.....
Terimakasih atas waktu dan penjelasan dari Habib,
Semoga Allah selalu memelihara kesehatan Habib... Amiiiinn
Mohon maaf atas segala ketidak sopanan,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jawab
tentunya istri mendahulukan hak dan kewajiban ayah dan ibu kandungnya dari mertua, dan suami mendahulukan hak dan kewajiban ayah dan ibu kandungnya dari mertua.
wallahu a'lam
Selamat datang Para Pecinta Rasulullah Saw
Cintailah ahlul baitku karena kecintaan kalian padaku...semoga kita semua dikumpulkan bersama Rasulullah SAW dan ahlul baitnya kelak di surga Allah SWT, amin
Yang Mau Usaha...klik aja
Jumat, 05 September 2008
Menyentuh istri setelah wudhu, batal tidak?
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ya Habib ane mau bertanya masalah fiqh yang berkaitan dengan wudhu,
ya habib ane kan sering sholat jamaah dengan istri di rumah, setelah salam dan doa istri ane selalu cium tangan sama ane atau sebelum sholat terkadang sering bersentuhan kulit. apakah dapat membatalkan wudhu ane dan istri ? selanjutnya ya habib apakah ada perbedaan antara muhrim dengan mahrom ? sebab banyak orang mengatakan kalau bukan istri disebut bukan muhrimnya atau mahromnya. ataukah memang keduanya sama ya habib ?
syukran katsiran atas penjelasannya, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan ilmu kepada antum ya habib.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hazami
Jawab
alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
bersentuhan dengan istri membatalkan wudhu, demikian dalam madzhab syafii, jika memang dikehendaki dan mesti bersalaman maka baiknya anda memakai kaus tangan tipis, atau selesaikan semua shalat ba'diyah dan dzikir anda terlebih dahulu,
namun memang tak disunnahkan istri mencium tangan suami dalam waktu yg kerap, hal itu tak dilakukan oleh Rasul saw, mengenai Mahrom dan Muhrim adalah istilah yg sama untuk lawan jenis yg haram dinikahi oleh kita.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Ya Habib ane mau bertanya masalah fiqh yang berkaitan dengan wudhu,
ya habib ane kan sering sholat jamaah dengan istri di rumah, setelah salam dan doa istri ane selalu cium tangan sama ane atau sebelum sholat terkadang sering bersentuhan kulit. apakah dapat membatalkan wudhu ane dan istri ? selanjutnya ya habib apakah ada perbedaan antara muhrim dengan mahrom ? sebab banyak orang mengatakan kalau bukan istri disebut bukan muhrimnya atau mahromnya. ataukah memang keduanya sama ya habib ?
syukran katsiran atas penjelasannya, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan ilmu kepada antum ya habib.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hazami
Jawab
alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
bersentuhan dengan istri membatalkan wudhu, demikian dalam madzhab syafii, jika memang dikehendaki dan mesti bersalaman maka baiknya anda memakai kaus tangan tipis, atau selesaikan semua shalat ba'diyah dan dzikir anda terlebih dahulu,
namun memang tak disunnahkan istri mencium tangan suami dalam waktu yg kerap, hal itu tak dilakukan oleh Rasul saw, mengenai Mahrom dan Muhrim adalah istilah yg sama untuk lawan jenis yg haram dinikahi oleh kita.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
"Sifat Sholat Nabi Saw" karya Muhammad Nashirudin Al-Bani
Assalamualaikum Wr. Wb
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan, terima kasih sekali atas sarannya dan semoga menjadi berkah bagi saya dan keluarga serta para anggota MR yang membaca email ini ..
Berkaitan dengan masalah tuntutan sholat Rasulullah tersebut diatas bib, memang dalam buku "Sifat Sholat Nabi Saw" karya Muhammad Nashirudin Al-Bani, pendapat-pendapat tata car sholat menurut para Mahzab 4 diabaikan, hal ini dilakukan karena penulis buku tersebut beralasan justru dengan memakai pendapat-pendapat Mahzab 4 banyak menimbulkan perbedaan tata cara sholat sehingga menimbulkan kebingungan kaum muslim (istilahnya pemurnian islam-lah bib).
Bib, apakah benar begitu ? pasalnya bib sekarang ini banyak intelektual-intelektual muda yang tata cara sholatnya seperti dalam buku itu bahkan yang tadinya sholatnya bermadzab Syafii berubah 100% seperti dalam buku itu bib, saya kadang-kadang berfikir apakah selama ini tata cara sholat saya salah (saya penganut Imam Syafii), makanya dengan konsultasi seperti ini bib saya sangat terbantu dan mohon doanya bib semoga saya dan keluarga saya serta para anggota MR yang membaca email ini diberikan ke-Istiqomahan/tiada keraguan lagi dalam menjalankan sholat sesuai yang habib sarankan diatas ....
Oh ya bib, apakah forum seluruh tanya jawab di MR ini sudah dibukukan ? bagaimana cara memilikinya ?
Demikian uneg-uneg saya bib, semoga Allah Swt membalas kebaikan Habib Munzir serta selalu diberikan kesehatan ... Amin (kenapa saya berdoa demikian bib, karena saya sedih kalau habib sakit sehingga tidak bisa mengasuh taklim/on-line di website MR. Hal ini semua karena saya rindu petuah-petuah Habib Munzir walaupun sakit merupakan kepastian milik Allah Swt terhadap umatnya)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam Takzim
Belawan, 14 Pebruari 2008
Aqbal Qosim
Jawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
Al Bani tidak diakui sebagai Muhaddits, ia tak memiliki satu sanad hadits pun, bagaimana ia disebut muhaddits?, fatwa mengenai hadits dari orang yg tidak memiliki sanad adalah fatwa yg tertolak, dan semua pendapatnya dhoif, dan sungguh kesusu dan keliru orang yg mengikutinya,
Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1.000.000 (1 juta) hadits dengan sanad dan hukum matannya, ia berguru kepada Imam Syafii, kalau muridnya saja spt itu maka bagaimana gurunya?, Imam Syafii berguru pada Imam Malik (Maliki), dan Imam Malik hidup sezaman dg Imam Hanafi, dan mereka berdua berguru pada Tabiin dan Sahabat, yg berguru pada Rasulullah saw,
maka kesemua mereka 4 Imam Madzhab itu berasal dari satu rumpun, dan mereka diikuti oleh ribuan Imam, Huffadh dan Hujjatul islam setelah mereka, Hujjatul Islam adalah pakar hadits yg telah hafal lebih dari 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, Huffadh adalah mereka yg telah hafal lebih dari 100.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya.
4 Imam besar ini diikuti oleh ribuan Huffadh, Imam, hujjatul islam, dari zaman ke zaman setelah mereka,
lalu apa artinya seorang Albani yg menentang mereka itu semua?, ia tak punya satu sanad haditspun, hanya menukil dari buku buku hadits yg tersisa masa kini.
hal yg sangat menyakitkan adalah banyaknya muslimin yg mengikutinya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan, terima kasih sekali atas sarannya dan semoga menjadi berkah bagi saya dan keluarga serta para anggota MR yang membaca email ini ..
Berkaitan dengan masalah tuntutan sholat Rasulullah tersebut diatas bib, memang dalam buku "Sifat Sholat Nabi Saw" karya Muhammad Nashirudin Al-Bani, pendapat-pendapat tata car sholat menurut para Mahzab 4 diabaikan, hal ini dilakukan karena penulis buku tersebut beralasan justru dengan memakai pendapat-pendapat Mahzab 4 banyak menimbulkan perbedaan tata cara sholat sehingga menimbulkan kebingungan kaum muslim (istilahnya pemurnian islam-lah bib).
Bib, apakah benar begitu ? pasalnya bib sekarang ini banyak intelektual-intelektual muda yang tata cara sholatnya seperti dalam buku itu bahkan yang tadinya sholatnya bermadzab Syafii berubah 100% seperti dalam buku itu bib, saya kadang-kadang berfikir apakah selama ini tata cara sholat saya salah (saya penganut Imam Syafii), makanya dengan konsultasi seperti ini bib saya sangat terbantu dan mohon doanya bib semoga saya dan keluarga saya serta para anggota MR yang membaca email ini diberikan ke-Istiqomahan/tiada keraguan lagi dalam menjalankan sholat sesuai yang habib sarankan diatas ....
Oh ya bib, apakah forum seluruh tanya jawab di MR ini sudah dibukukan ? bagaimana cara memilikinya ?
Demikian uneg-uneg saya bib, semoga Allah Swt membalas kebaikan Habib Munzir serta selalu diberikan kesehatan ... Amin (kenapa saya berdoa demikian bib, karena saya sedih kalau habib sakit sehingga tidak bisa mengasuh taklim/on-line di website MR. Hal ini semua karena saya rindu petuah-petuah Habib Munzir walaupun sakit merupakan kepastian milik Allah Swt terhadap umatnya)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam Takzim
Belawan, 14 Pebruari 2008
Aqbal Qosim
Jawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
Al Bani tidak diakui sebagai Muhaddits, ia tak memiliki satu sanad hadits pun, bagaimana ia disebut muhaddits?, fatwa mengenai hadits dari orang yg tidak memiliki sanad adalah fatwa yg tertolak, dan semua pendapatnya dhoif, dan sungguh kesusu dan keliru orang yg mengikutinya,
Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1.000.000 (1 juta) hadits dengan sanad dan hukum matannya, ia berguru kepada Imam Syafii, kalau muridnya saja spt itu maka bagaimana gurunya?, Imam Syafii berguru pada Imam Malik (Maliki), dan Imam Malik hidup sezaman dg Imam Hanafi, dan mereka berdua berguru pada Tabiin dan Sahabat, yg berguru pada Rasulullah saw,
maka kesemua mereka 4 Imam Madzhab itu berasal dari satu rumpun, dan mereka diikuti oleh ribuan Imam, Huffadh dan Hujjatul islam setelah mereka, Hujjatul Islam adalah pakar hadits yg telah hafal lebih dari 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, Huffadh adalah mereka yg telah hafal lebih dari 100.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya.
4 Imam besar ini diikuti oleh ribuan Huffadh, Imam, hujjatul islam, dari zaman ke zaman setelah mereka,
lalu apa artinya seorang Albani yg menentang mereka itu semua?, ia tak punya satu sanad haditspun, hanya menukil dari buku buku hadits yg tersisa masa kini.
hal yg sangat menyakitkan adalah banyaknya muslimin yg mengikutinya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Cara Sholat Rasul
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan
Ada pertanyaan bib yang sampe sekarang masih saya pikirkan, untuk itu mohon penjelasannya beserta dalilnya bib ...
Bib, Saya pernah membaca buku tentang "Sifat Sholat Nabi Muhaammad SAW" karya MUHAMMAD NASHIRUDIN AL-BANI. dan buku ini sudah beberapa kali mengalami revisi. Inti dalam buku itu menjelaskan bahwa Rasulullah sholat tidak pernah diawali dengan niat bacaan USHOLLI tetapi langsung mengucapkan takbir .. dan bacaaan Tahiyat tidak memakai SAYIDINA (baik itu para sahabat maupun tabiin) ...
Pertannyaannya begini bib :
1. Apakah sifat sholat Nabi dalam buku tersebut benar ?
2. Lalu bagaimana bagi orang yang sholatnya pakai usholli dan tahiyat memakai sayidina, apakah itu sesuai tuntunan Rasulullah ?
3. Bagaimana tata cara sholat yang dipraktekan para habaib yang notabene cucu/cicit turunan Rasulullah ?
4. Jikalau buku diatas kurang valid, adakah tuntunan sifat sholat nabi yang dibukukan. Kalaupun ada, apa judulnya
Mohon maaf bib, jika ada kalimat saya yang kurang berkenan, itu semua karena kebodohan saya bib ... terima kasih atas perhatiannya bib
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakahtu ..
Medan, 12 Pebruari
Aqbal Qosim
Jawaban
Alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, dibawah ini tata cara Shalat yang diajarkan Rasul saw, sudah pernah dibahas sebelumnya di forum, semoga dapat menjawab dari semua pertanyaan anda :
Hadits 1
Sebagaimana yang diambil dari hadits Rasul saw yang diriwayatkan oleh Aby Hurairoh ra sengguhnya Rasullulah saw berkata : “ Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat maka berwudhulah dengan sempurna, kemudian menghadap kiblat, kemudian engkau bertakbir kemudian bacalah yang termudah bagimu dari AlQur’an, kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal), kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut, kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu kemudian engkau sujud kedua kalinya hingga bertuma’ninah dalam sujut, kemudian lakukanlah seperti yang tadi diseluruh shalatmu” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
dalam Riwayat Muslim Rasullulah saw berkata : “Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu”
Hadits 2
Riwayat An Ibn Umar ra Rasulullah saw berkata : “ketika duduk untuk berTasyahud menaruh tangan kiri diatas lutut sebelah kiri dan tangan kanannya diatas lutut sebelah kanan, dan memajukan jari telunjuk, dalam Riwayat Muslim (mengumpulkan semua jarinya dan menunjuk dengan jari yang setelah jari jempol).
Hadits 3
Riwayat An Aby Mashud ra shabat Basyir bin Syaid “Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu, kemudian Rasul saw terdiam lalu Rasulullah saw menjawab “ katakanlah, Allahumma Shali’alla Muhammadin wa’alla ali Muhammad kama shalaita ala Ibrahimma…” sampai dengan akhir shalawat Ibrahimiyah. (HR. Muslim). (Ditambahkan oleh Ibn khuzaimah bagaimana kami bershalawat atasmu jika kami dalam shalat).
Hadits 4
Sabda Rasulullah saw “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR.Imam Bukhari dan Muslim) dan dari Wail bin Hujr ra “aku shalat bersama Rasul saw dan beliau salam awal sebelah kanan (Assalamu’alaikum warohmatullahhi wabarokatu) dan salam akhir sebelah kiri (Assalamu’alaikum warohmatullahhi wabarokatu)”.( HR. Abu daut dengan sanad sahih )
Rukun shalat ada 17
1. Niat,
sebagaimana hadits 1 diatas “Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat,,,” dan Hadits Rasul saw “sesungguhnya amal itu dengan niat”
2. Menghadap kiblat dan berdiri dalam shalat Fardhu,
dari susunan hadist 1 diatas bahwa hendaknya menghadap kiblat sebelum bertakbir (syarah dari Imam alwi abbas al Maliki kitab Ibanatul ahkam)
3. Bertakbir,
yaitu membuka shalat dalam takbirratul ikhram (pendapat terbanyak dari Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki bahwa takbiratul ikhram wajib dengan lafdz ‘Allahhu Akbar’)
4. Membaca Alfatihah,
para ulama sepakat Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki wajibnya membaca Alfatihah disetiap rakaatnya. sebagaimana Hadits Rasulullah saw : “ Tidak sempurna shalat seseorang bila tidak membaca biummil Qur’an (Al Fatihah)” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Rukuk,
diriwayatkan oleh sahabat Rasulullah saw Ubbayd assaa’idi ra berkata : “bahwasannya melihat Rasulullah saw jika bertakbir kedua tangannya sejajar dengan bahunya, jika berukuk kedua tangannnya memegang kedua lututnya, sampai dengan akhir…..” ( HR. Imam Bukhari dan Muslim)
6. Tuma’ninah dalam berrukuk,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk…”
7. I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “… kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal)…”
8. Tuma’ninah dalam I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “…Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu…”
9. Sujud pertama dan Sujud kedua,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut…” dan Hadits Rasulullah saw : “aku diperintah untuk bersujud dengan 7 anggota tubuh (atas dahi, kedua tangan, kedua lutut dan jari-jari kaki)” ( HR. Mutafaqul’alayh). Sabda Rasul saw : “Bahwa engkau sujud maka taruhlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu” (HR. Muslim)
10. Tuma’ninah dalam sujud pertama dan tuma’ninah dalam sujud kedua, sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujud hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujud…”
11. Duduk diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) …”
12. Tuma'ninah diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu…”
13. Tasyahud akhir,
Riwayat Muslim dari Ibn Abbas berkata Rasul saw mengajari kami tasyahud “Attahiyatul mubaarakatus shalawatutthoybatulillah…” sampai dengan akhir.
14. Duduk diTasyahud akhir,
sebagaimana hadits 2 diatas “ ketika duduk untuk berTasyahud…”
15. Bershalawat kepada Rasul saw,
sebagaimana hadits 3 diatas “ Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu…”. Imam Syafi’I berpendapat bahwa beshalawat atas Rasul saw dan keluarganya dalam shalat adalah Wajib bagi kita, sebagaimana hadits 3 diatas.
16. Salam,
sebagaimana hadits 4 diatas “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Sebagaimana hadits 4 maka para Imam beritifak bahwa salam awal wajib bagi seorang imam atau ma’mum atau sendiri dan salam kedua sunah, dan paling sedikitnya salam (Assalamu’alaikum) dikarnakan penduduk madinah melakukannya. (Kitab Ibbanatul Ahkam: Imam Alwi bin Abbas al maliki)
17. Tertib,
Sebagaimana urutan rukun – rukun hadits diatas.
Berikut Linknya :
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=9354〈=id#9354
Tanya
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh ..
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan
Terima kasih atas jawabannya bib, saya jadi mengerti dan memahami apa yang habib uraikan diatas, namun ada sedikit perlu penjelasan mengenai ucapan sholawat menurut hadist Riwayat An Aby Mashud ra shabat Basyir bin Syaid yang berbunyi “Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu, kemudian Rasul saw terdiam lalu Rasulullah saw menjawab “ katakanlah, ]Allahumma Shali’alla Muhammadin wa’alla ali Muhammad kama shalaita ala Ibrahimma…” sampai dengan akhir shalawat Ibrahimiyah. (HR. Muslim). (Ditambahkan oleh Ibn khuzaimah bagaimana kami bershalawat atasmu jika kami dalam shalat).
sedangkan tata cara sholat menurut Imam Syafi'i (dalam penjelasan email Sdr. Salamuns yang saya buka), menjelaskan tentang rukun sholat yang kesebelas mengenai bacaan sholawat
Kesebelas : Membaca shalawat pada nabi Muhammad SAW (allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala aali sayyidina muhammad dst sampai dengan fil 'alamina innaka hamiidun majid). Boleh dilanjutkan dengan membaca do'a
allahumma inni a'udzubika min adzabi jahannam, wa min adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamaat, wa min fitnatil masiihid dajjal, ya muqallibal qulub tsabbit quluubana 'ala diinika, wa 'ala tho'atika.
pada kedua penjelasan diatas ada perbedaan pemakaian kata sandang sayidina pada sholawat.
menurut habib mana baiknya kita memakai sholawat menurut hadist diatas apa menurut Imam Syafii dalam mengerjakan sholat ?
Terimakasih bib, semoga habib memaafkan kebodohan saya atas pemahaman hadis tersebut.
Wass...
Jawaban
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
saran saya anda mengikuti fatwa Imam SYafii, karena Imam Syafii lebih mengerti hadits daripada kita, karena hadits yg sampai pd kita sungguh sangat sedikit dibanding hadits yg ada dimasa itu,
sebagaimana contoh mudah saja, bahwa Imam AHmad bin Hanbal hafal 1.000.000 hadits (satu juta hadits) berikut sanad dan hukum matannya, sedangkan ia tak mampu menulis kesemua hadits yg dihafalnya itu, ia hanya mampu/sempat menulis sekitar 20 ribu hadits saja pada musnadnya, lalu kemana 980.000 hadits yg ia hafal?, sirna ditelan zaman..
Imam Bukhari hafal 600.000 hadits sebelum usianya 16 tahun, namun ia hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits pada shahihnya dan beberapa buku kecil lainnya, lalu kemana 593.000 hadits lainnya?., sirna ditelan zaman,
sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid Imam SYafii, dan Imam Bukhari adalah sederajat murid Imam Ahmad bin Hanbal.
maka tentunya kita sangat percaya bahwa Imam Syafii buka berfatwa semaunya, sebagaimana ucapan Imam Ahmad bin Hanbal : tidak pernah kulihat seorangpun yg lebih ingin selalu berada dalam sunnah sebagaimana imam Syafii.
buku hadits yg ada pada kita jika dikumpulkan kesemuanya tak mencapai 100.000 hadits, maka mungkin sekitar 5% saja dari hadits yg ada dimasa imam imam,
maka kemungkinan besar haditsnya ada, namun tidak sempat tercatat oleh mereka, sebab mustahil Imam Syafii ingin melanggar sunnah Rasul saw setiap melakukan shalat, dan mustahil pula ia mengeluarkan fatwa yg menentang hadits Rasul saw, jika itu terjadi maka ia tak akan dijadikan Imam Madzhab, namun terbukti dari belasan para Imam yg bermadzhabkan Syafii, diantaranya Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar, dan banyak lagi.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
saran saya anda mengikuti fatwa Imam SYafii, karena Imam Syafii lebih mengerti hadits daripada kita, karena hadits yg sampai pd kita sungguh sangat sedikit dibanding hadits yg ada dimasa itu,
sebagaimana contoh mudah saja, bahwa Imam AHmad bin Hanbal hafal 1.000.000 hadits (satu juta hadits) berikut sanad dan hukum matannya, sedangkan ia tak mampu menulis kesemua hadits yg dihafalnya itu, ia hanya mampu/sempat menulis sekitar 20 ribu hadits saja pada musnadnya, lalu kemana 980.000 hadits yg ia hafal?, sirna ditelan zaman..
Imam Bukhari hafal 600.000 hadits sebelum usianya 16 tahun, namun ia hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits pada shahihnya dan beberapa buku kecil lainnya, lalu kemana 593.000 hadits lainnya?., sirna ditelan zaman,
sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid Imam SYafii, dan Imam Bukhari adalah sederajat murid Imam Ahmad bin Hanbal.
maka tentunya kita sangat percaya bahwa Imam Syafii buka berfatwa semaunya, sebagaimana ucapan Imam Ahmad bin Hanbal : tidak pernah kulihat seorangpun yg lebih ingin selalu berada dalam sunnah sebagaimana imam Syafii.
buku hadits yg ada pada kita jika dikumpulkan kesemuanya tak mencapai 100.000 hadits, maka mungkin sekitar 5% saja dari hadits yg ada dimasa imam imam,
maka kemungkinan besar haditsnya ada, namun tidak sempat tercatat oleh mereka, sebab mustahil Imam Syafii ingin melanggar sunnah Rasul saw setiap melakukan shalat, dan mustahil pula ia mengeluarkan fatwa yg menentang hadits Rasul saw, jika itu terjadi maka ia tak akan dijadikan Imam Madzhab, namun terbukti dari belasan para Imam yg bermadzhabkan Syafii, diantaranya Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar, dan banyak lagi.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Tanya
Assalamualaikum Wr. Wb
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan, terima kasih sekali atas sarannya dan semoga menjadi berkah bagi saya dan keluarga serta para anggota MR yang membaca email ini ..
Berkaitan dengan masalah tuntutan sholat Rasulullah tersebut diatas bib, memang dalam buku "Sifat Sholat Nabi Saw" karya Muhammad Nashirudin Al-Bani, pendapat-pendapat tata car sholat menurut para Mahzab 4 diabaikan, hal ini dilakukan karena penulis buku tersebut beralasan justru dengan memakai pendapat-pendapat Mahzab 4 banyak menimbulkan perbedaan tata cara sholat sehingga menimbulkan kebingungan kaum muslim (istilahnya pemurnian islam-lah bib).
Bib, apakah benar begitu ? pasalnya bib sekarang ini banyak intelektual-intelektual muda yang tata cara sholatnya seperti dalam buku itu bahkan yang tadinya sholatnya bermadzab Syafii berubah 100% seperti dalam buku itu bib, saya kadang-kadang berfikir apakah selama ini tata cara sholat saya salah (saya penganut Imam Syafii), makanya dengan konsultasi seperti ini bib saya sangat terbantu dan mohon doanya bib semoga saya dan keluarga saya serta para anggota MR yang membaca email ini diberikan ke-Istiqomahan/tiada keraguan lagi dalam menjalankan sholat sesuai yang habib sarankan diatas ....
Oh ya bib, apakah forum seluruh tanya jawab di MR ini sudah dibukukan ? bagaimana cara memilikinya ?
Demikian uneg-uneg saya bib, semoga Allah Swt membalas kebaikan Habib Munzir serta selalu diberikan kesehatan ... Amin (kenapa saya berdoa demikian bib, karena saya sedih kalau habib sakit sehingga tidak bisa mengasuh taklim/on-line di website MR. Hal ini semua karena saya rindu petuah-petuah Habib Munzir walaupun sakit merupakan kepastian milik Allah Swt terhadap umatnya)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam Takzim
Belawan, 14 Pebruari 2008
Aqbal Qosim
Jawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
Al Bani tidak diakui sebagai Muhaddits, ia tak memiliki satu sanad hadits pun, bagaimana ia disebut muhaddits?, fatwa mengenai hadits dari orang yg tidak memiliki sanad adalah fatwa yg tertolak, dan semua pendapatnya dhoif, dan sungguh kesusu dan keliru orang yg mengikutinya,
Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1.000.000 (1 juta) hadits dengan sanad dan hukum matannya, ia berguru kepada Imam Syafii, kalau muridnya saja spt itu maka bagaimana gurunya?, Imam Syafii berguru pada Imam Malik (Maliki), dan Imam Malik hidup sezaman dg Imam Hanafi, dan mereka berdua berguru pada Tabiin dan Sahabat, yg berguru pada Rasulullah saw,
maka kesemua mereka 4 Imam Madzhab itu berasal dari satu rumpun, dan mereka diikuti oleh ribuan Imam, Huffadh dan Hujjatul islam setelah mereka, Hujjatul Islam adalah pakar hadits yg telah hafal lebih dari 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, Huffadh adalah mereka yg telah hafal lebih dari 100.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya.
4 Imam besar ini diikuti oleh ribuan Huffadh, Imam, hujjatul islam, dari zaman ke zaman setelah mereka,
lalu apa artinya seorang Albani yg menentang mereka itu semua?, ia tak punya satu sanad haditspun, hanya menukil dari buku buku hadits yg tersisa masa kini.
hal yg sangat menyakitkan adalah banyaknya muslimin yg mengikutinya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan
Ada pertanyaan bib yang sampe sekarang masih saya pikirkan, untuk itu mohon penjelasannya beserta dalilnya bib ...
Bib, Saya pernah membaca buku tentang "Sifat Sholat Nabi Muhaammad SAW" karya MUHAMMAD NASHIRUDIN AL-BANI. dan buku ini sudah beberapa kali mengalami revisi. Inti dalam buku itu menjelaskan bahwa Rasulullah sholat tidak pernah diawali dengan niat bacaan USHOLLI tetapi langsung mengucapkan takbir .. dan bacaaan Tahiyat tidak memakai SAYIDINA (baik itu para sahabat maupun tabiin) ...
Pertannyaannya begini bib :
1. Apakah sifat sholat Nabi dalam buku tersebut benar ?
2. Lalu bagaimana bagi orang yang sholatnya pakai usholli dan tahiyat memakai sayidina, apakah itu sesuai tuntunan Rasulullah ?
3. Bagaimana tata cara sholat yang dipraktekan para habaib yang notabene cucu/cicit turunan Rasulullah ?
4. Jikalau buku diatas kurang valid, adakah tuntunan sifat sholat nabi yang dibukukan. Kalaupun ada, apa judulnya
Mohon maaf bib, jika ada kalimat saya yang kurang berkenan, itu semua karena kebodohan saya bib ... terima kasih atas perhatiannya bib
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakahtu ..
Medan, 12 Pebruari
Aqbal Qosim
Jawaban
Alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, dibawah ini tata cara Shalat yang diajarkan Rasul saw, sudah pernah dibahas sebelumnya di forum, semoga dapat menjawab dari semua pertanyaan anda :
Hadits 1
Sebagaimana yang diambil dari hadits Rasul saw yang diriwayatkan oleh Aby Hurairoh ra sengguhnya Rasullulah saw berkata : “ Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat maka berwudhulah dengan sempurna, kemudian menghadap kiblat, kemudian engkau bertakbir kemudian bacalah yang termudah bagimu dari AlQur’an, kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal), kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut, kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu kemudian engkau sujud kedua kalinya hingga bertuma’ninah dalam sujut, kemudian lakukanlah seperti yang tadi diseluruh shalatmu” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
dalam Riwayat Muslim Rasullulah saw berkata : “Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu”
Hadits 2
Riwayat An Ibn Umar ra Rasulullah saw berkata : “ketika duduk untuk berTasyahud menaruh tangan kiri diatas lutut sebelah kiri dan tangan kanannya diatas lutut sebelah kanan, dan memajukan jari telunjuk, dalam Riwayat Muslim (mengumpulkan semua jarinya dan menunjuk dengan jari yang setelah jari jempol).
Hadits 3
Riwayat An Aby Mashud ra shabat Basyir bin Syaid “Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu, kemudian Rasul saw terdiam lalu Rasulullah saw menjawab “ katakanlah, Allahumma Shali’alla Muhammadin wa’alla ali Muhammad kama shalaita ala Ibrahimma…” sampai dengan akhir shalawat Ibrahimiyah. (HR. Muslim). (Ditambahkan oleh Ibn khuzaimah bagaimana kami bershalawat atasmu jika kami dalam shalat).
Hadits 4
Sabda Rasulullah saw “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR.Imam Bukhari dan Muslim) dan dari Wail bin Hujr ra “aku shalat bersama Rasul saw dan beliau salam awal sebelah kanan (Assalamu’alaikum warohmatullahhi wabarokatu) dan salam akhir sebelah kiri (Assalamu’alaikum warohmatullahhi wabarokatu)”.( HR. Abu daut dengan sanad sahih )
Rukun shalat ada 17
1. Niat,
sebagaimana hadits 1 diatas “Apabila engkau berdiri untuk melakukan shalat,,,” dan Hadits Rasul saw “sesungguhnya amal itu dengan niat”
2. Menghadap kiblat dan berdiri dalam shalat Fardhu,
dari susunan hadist 1 diatas bahwa hendaknya menghadap kiblat sebelum bertakbir (syarah dari Imam alwi abbas al Maliki kitab Ibanatul ahkam)
3. Bertakbir,
yaitu membuka shalat dalam takbirratul ikhram (pendapat terbanyak dari Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki bahwa takbiratul ikhram wajib dengan lafdz ‘Allahhu Akbar’)
4. Membaca Alfatihah,
para ulama sepakat Imam Syafi’I, Imam Hambali dan Imam Maliki wajibnya membaca Alfatihah disetiap rakaatnya. sebagaimana Hadits Rasulullah saw : “ Tidak sempurna shalat seseorang bila tidak membaca biummil Qur’an (Al Fatihah)” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Rukuk,
diriwayatkan oleh sahabat Rasulullah saw Ubbayd assaa’idi ra berkata : “bahwasannya melihat Rasulullah saw jika bertakbir kedua tangannya sejajar dengan bahunya, jika berukuk kedua tangannnya memegang kedua lututnya, sampai dengan akhir…..” ( HR. Imam Bukhari dan Muslim)
6. Tuma’ninah dalam berrukuk,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudian engkau berrukuk hingga tuma’ninah dalam berukuk…”
7. I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “… kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau meluruskan badanmu berdiri (I’tidal)…”
8. Tuma’ninah dalam I’tidal,
sebagaimana hadits 1 diatas “…Hingga engkau bertuma’ninah dalam berdirimu…”
9. Sujud pertama dan Sujud kedua,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujut hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujut…” dan Hadits Rasulullah saw : “aku diperintah untuk bersujud dengan 7 anggota tubuh (atas dahi, kedua tangan, kedua lutut dan jari-jari kaki)” ( HR. Mutafaqul’alayh). Sabda Rasul saw : “Bahwa engkau sujud maka taruhlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu” (HR. Muslim)
10. Tuma’ninah dalam sujud pertama dan tuma’ninah dalam sujud kedua, sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin bersujud hingga engkau bertuma’ninah dalam bersujud…”
11. Duduk diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…kemudin angkat kepalamu (duduk antara 2 sujud) …”
12. Tuma'ninah diantara dua sujud,
sebagaimana hadits 1 diatas “…hingga engkau bertuma’ninah dalam dudukmu…”
13. Tasyahud akhir,
Riwayat Muslim dari Ibn Abbas berkata Rasul saw mengajari kami tasyahud “Attahiyatul mubaarakatus shalawatutthoybatulillah…” sampai dengan akhir.
14. Duduk diTasyahud akhir,
sebagaimana hadits 2 diatas “ ketika duduk untuk berTasyahud…”
15. Bershalawat kepada Rasul saw,
sebagaimana hadits 3 diatas “ Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu…”. Imam Syafi’I berpendapat bahwa beshalawat atas Rasul saw dan keluarganya dalam shalat adalah Wajib bagi kita, sebagaimana hadits 3 diatas.
16. Salam,
sebagaimana hadits 4 diatas “sesungguhnya Rasulullah saw menutup shalatnya dengan salam” (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Sebagaimana hadits 4 maka para Imam beritifak bahwa salam awal wajib bagi seorang imam atau ma’mum atau sendiri dan salam kedua sunah, dan paling sedikitnya salam (Assalamu’alaikum) dikarnakan penduduk madinah melakukannya. (Kitab Ibbanatul Ahkam: Imam Alwi bin Abbas al maliki)
17. Tertib,
Sebagaimana urutan rukun – rukun hadits diatas.
Berikut Linknya :
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=9354〈=id#9354
Tanya
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh ..
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan
Terima kasih atas jawabannya bib, saya jadi mengerti dan memahami apa yang habib uraikan diatas, namun ada sedikit perlu penjelasan mengenai ucapan sholawat menurut hadist Riwayat An Aby Mashud ra shabat Basyir bin Syaid yang berbunyi “Kita diperintah untuk bershalat.. maka bagaimana kami bershalawat keatasmu, kemudian Rasul saw terdiam lalu Rasulullah saw menjawab “ katakanlah, ]Allahumma Shali’alla Muhammadin wa’alla ali Muhammad kama shalaita ala Ibrahimma…” sampai dengan akhir shalawat Ibrahimiyah. (HR. Muslim). (Ditambahkan oleh Ibn khuzaimah bagaimana kami bershalawat atasmu jika kami dalam shalat).
sedangkan tata cara sholat menurut Imam Syafi'i (dalam penjelasan email Sdr. Salamuns yang saya buka), menjelaskan tentang rukun sholat yang kesebelas mengenai bacaan sholawat
Kesebelas : Membaca shalawat pada nabi Muhammad SAW (allahumma shalli 'ala sayyidina muhammad wa 'ala aali sayyidina muhammad dst sampai dengan fil 'alamina innaka hamiidun majid). Boleh dilanjutkan dengan membaca do'a
allahumma inni a'udzubika min adzabi jahannam, wa min adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamaat, wa min fitnatil masiihid dajjal, ya muqallibal qulub tsabbit quluubana 'ala diinika, wa 'ala tho'atika.
pada kedua penjelasan diatas ada perbedaan pemakaian kata sandang sayidina pada sholawat.
menurut habib mana baiknya kita memakai sholawat menurut hadist diatas apa menurut Imam Syafii dalam mengerjakan sholat ?
Terimakasih bib, semoga habib memaafkan kebodohan saya atas pemahaman hadis tersebut.
Wass...
Jawaban
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
saran saya anda mengikuti fatwa Imam SYafii, karena Imam Syafii lebih mengerti hadits daripada kita, karena hadits yg sampai pd kita sungguh sangat sedikit dibanding hadits yg ada dimasa itu,
sebagaimana contoh mudah saja, bahwa Imam AHmad bin Hanbal hafal 1.000.000 hadits (satu juta hadits) berikut sanad dan hukum matannya, sedangkan ia tak mampu menulis kesemua hadits yg dihafalnya itu, ia hanya mampu/sempat menulis sekitar 20 ribu hadits saja pada musnadnya, lalu kemana 980.000 hadits yg ia hafal?, sirna ditelan zaman..
Imam Bukhari hafal 600.000 hadits sebelum usianya 16 tahun, namun ia hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits pada shahihnya dan beberapa buku kecil lainnya, lalu kemana 593.000 hadits lainnya?., sirna ditelan zaman,
sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid Imam SYafii, dan Imam Bukhari adalah sederajat murid Imam Ahmad bin Hanbal.
maka tentunya kita sangat percaya bahwa Imam Syafii buka berfatwa semaunya, sebagaimana ucapan Imam Ahmad bin Hanbal : tidak pernah kulihat seorangpun yg lebih ingin selalu berada dalam sunnah sebagaimana imam Syafii.
buku hadits yg ada pada kita jika dikumpulkan kesemuanya tak mencapai 100.000 hadits, maka mungkin sekitar 5% saja dari hadits yg ada dimasa imam imam,
maka kemungkinan besar haditsnya ada, namun tidak sempat tercatat oleh mereka, sebab mustahil Imam Syafii ingin melanggar sunnah Rasul saw setiap melakukan shalat, dan mustahil pula ia mengeluarkan fatwa yg menentang hadits Rasul saw, jika itu terjadi maka ia tak akan dijadikan Imam Madzhab, namun terbukti dari belasan para Imam yg bermadzhabkan Syafii, diantaranya Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar, dan banyak lagi.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
saran saya anda mengikuti fatwa Imam SYafii, karena Imam Syafii lebih mengerti hadits daripada kita, karena hadits yg sampai pd kita sungguh sangat sedikit dibanding hadits yg ada dimasa itu,
sebagaimana contoh mudah saja, bahwa Imam AHmad bin Hanbal hafal 1.000.000 hadits (satu juta hadits) berikut sanad dan hukum matannya, sedangkan ia tak mampu menulis kesemua hadits yg dihafalnya itu, ia hanya mampu/sempat menulis sekitar 20 ribu hadits saja pada musnadnya, lalu kemana 980.000 hadits yg ia hafal?, sirna ditelan zaman..
Imam Bukhari hafal 600.000 hadits sebelum usianya 16 tahun, namun ia hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadits pada shahihnya dan beberapa buku kecil lainnya, lalu kemana 593.000 hadits lainnya?., sirna ditelan zaman,
sedangkan Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid Imam SYafii, dan Imam Bukhari adalah sederajat murid Imam Ahmad bin Hanbal.
maka tentunya kita sangat percaya bahwa Imam Syafii buka berfatwa semaunya, sebagaimana ucapan Imam Ahmad bin Hanbal : tidak pernah kulihat seorangpun yg lebih ingin selalu berada dalam sunnah sebagaimana imam Syafii.
buku hadits yg ada pada kita jika dikumpulkan kesemuanya tak mencapai 100.000 hadits, maka mungkin sekitar 5% saja dari hadits yg ada dimasa imam imam,
maka kemungkinan besar haditsnya ada, namun tidak sempat tercatat oleh mereka, sebab mustahil Imam Syafii ingin melanggar sunnah Rasul saw setiap melakukan shalat, dan mustahil pula ia mengeluarkan fatwa yg menentang hadits Rasul saw, jika itu terjadi maka ia tak akan dijadikan Imam Madzhab, namun terbukti dari belasan para Imam yg bermadzhabkan Syafii, diantaranya Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar, dan banyak lagi.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Tanya
Assalamualaikum Wr. Wb
Yth. Habib Munzir yang kami muliakan, terima kasih sekali atas sarannya dan semoga menjadi berkah bagi saya dan keluarga serta para anggota MR yang membaca email ini ..
Berkaitan dengan masalah tuntutan sholat Rasulullah tersebut diatas bib, memang dalam buku "Sifat Sholat Nabi Saw" karya Muhammad Nashirudin Al-Bani, pendapat-pendapat tata car sholat menurut para Mahzab 4 diabaikan, hal ini dilakukan karena penulis buku tersebut beralasan justru dengan memakai pendapat-pendapat Mahzab 4 banyak menimbulkan perbedaan tata cara sholat sehingga menimbulkan kebingungan kaum muslim (istilahnya pemurnian islam-lah bib).
Bib, apakah benar begitu ? pasalnya bib sekarang ini banyak intelektual-intelektual muda yang tata cara sholatnya seperti dalam buku itu bahkan yang tadinya sholatnya bermadzab Syafii berubah 100% seperti dalam buku itu bib, saya kadang-kadang berfikir apakah selama ini tata cara sholat saya salah (saya penganut Imam Syafii), makanya dengan konsultasi seperti ini bib saya sangat terbantu dan mohon doanya bib semoga saya dan keluarga saya serta para anggota MR yang membaca email ini diberikan ke-Istiqomahan/tiada keraguan lagi dalam menjalankan sholat sesuai yang habib sarankan diatas ....
Oh ya bib, apakah forum seluruh tanya jawab di MR ini sudah dibukukan ? bagaimana cara memilikinya ?
Demikian uneg-uneg saya bib, semoga Allah Swt membalas kebaikan Habib Munzir serta selalu diberikan kesehatan ... Amin (kenapa saya berdoa demikian bib, karena saya sedih kalau habib sakit sehingga tidak bisa mengasuh taklim/on-line di website MR. Hal ini semua karena saya rindu petuah-petuah Habib Munzir walaupun sakit merupakan kepastian milik Allah Swt terhadap umatnya)
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam Takzim
Belawan, 14 Pebruari 2008
Aqbal Qosim
Jawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dan keluarga,
Saudaraku yg kumuliakan,
Al Bani tidak diakui sebagai Muhaddits, ia tak memiliki satu sanad hadits pun, bagaimana ia disebut muhaddits?, fatwa mengenai hadits dari orang yg tidak memiliki sanad adalah fatwa yg tertolak, dan semua pendapatnya dhoif, dan sungguh kesusu dan keliru orang yg mengikutinya,
Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1.000.000 (1 juta) hadits dengan sanad dan hukum matannya, ia berguru kepada Imam Syafii, kalau muridnya saja spt itu maka bagaimana gurunya?, Imam Syafii berguru pada Imam Malik (Maliki), dan Imam Malik hidup sezaman dg Imam Hanafi, dan mereka berdua berguru pada Tabiin dan Sahabat, yg berguru pada Rasulullah saw,
maka kesemua mereka 4 Imam Madzhab itu berasal dari satu rumpun, dan mereka diikuti oleh ribuan Imam, Huffadh dan Hujjatul islam setelah mereka, Hujjatul Islam adalah pakar hadits yg telah hafal lebih dari 300.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya, Huffadh adalah mereka yg telah hafal lebih dari 100.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya.
4 Imam besar ini diikuti oleh ribuan Huffadh, Imam, hujjatul islam, dari zaman ke zaman setelah mereka,
lalu apa artinya seorang Albani yg menentang mereka itu semua?, ia tak punya satu sanad haditspun, hanya menukil dari buku buku hadits yg tersisa masa kini.
hal yg sangat menyakitkan adalah banyaknya muslimin yg mengikutinya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Langganan:
Postingan (Atom)